Dosen Fikom Untar Doddy Salman, S.H., M.Si. menyampaikan opini dengan judul “Vonis Ferdy Sambo dan Keadilan sebagai Tontonan” melalui surat kabar digital Kompas.com. Opini ini dipublikasikan pada Kamis, 09 Februari 2023 dan membahas tentang peran media terhadap Sidang kasus pembunuhan Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Melansir dari Kompas.com, penyiaran langsung pengadilan kasus Brigadir J oleh media khususnya televisi menegaskan betapa keadilan bukan saja perlu ditegakkan, namun keadilan harus dapat dipertontonkan.

Doddy membandingkan kasus-kasus sidang peradilan di dunia, termasuk Indonesia. Menurutnya, pengadilan Ferdy Sambo berpotensi menjadi mega tontonan karena relasi terdakwa dan korban yang begitu dekat (pejabat dan ajudan) dan berkaitan dengan penghilangan nyawa.

Kasus Ferdy Sambo menjadi pertama kalinya dalam sejarah Polri, Jenderal bintang dua aktif yang menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri menjadi tersangka kasus pembunuhan berencana.

“Keadilan yang dipertontonkan adalah bentuk infiltrasi media ke dalam kehidupan sehari-hari manusia modern,” tulis Doddy.

Selain itu, menurutnya pengadilan kasus pembunuhan Brigadir J memiliki potensi memotivasi publik setidaknya untuk memahami kerumitan sistem peradilan pidana dan penyalahgunaan kekuasaan.

Sebagai tontonan media terlibat dalam proses rumit diseminasi citra dan wacana serta narasi yang diterima dan dikonstruksi bermacam cara oleh beragam anggota masyarakat.

“Di era pesohor dan tontonan, media mengkonstruksi realitas sosial dan isu kunci dengan kemasan drama serta hiburan,” tambah Doddy.

Baca artikel Doddy Salman, S.H., M.Si. selengkapnya di Kompas.com (AK)