Fikom Untar mengundang Prof. Tsutomo Kanayama, guru besar Notre Dame Seishin University, Jepang dalam SMKIM (Seminar Mahasiswa Komunikasi, Industri & Masyarakat) yang diselenggarakan pada Rabu, 17 Mei 2023 secara daring. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa aktif semester 6 dan dipandu oleh moderator Diah Ayu Candraningrum, S.T., M.B.A., M.Si.

Prof. Kanayama memberikan komentar tentang menghadapi Pemilu 2024. Generasi muda Indonesia harus cermat memilih media massa untuk mendapatkan informasi yang akurat dan akuntabel. Setiap peristiwa politik besar di suatu negara sering kali terjadi praktik disinformasi, misinformasi, dan hoaks dengan tujuan untuk menyesatkan opini publik.

“Oleh karena itu pilihlah media massa yang memiliki reputasi dan kredibilitas yang baik dalam mendapatkan informasi,” ujar Prof. Kanayama.

Perkembangan teknologi komunikasi memberikan kemudahan masyarakat untuk memproduksi informasi. Pada saat yang bersamaan, hal ini juga menghadirkan kebisingan informasi yang menuntut masyarakat untuk memilih informasi yang bermanfaat. Oleh karena itu, Prof. Kanayama mengajak mahasiswa sebagai generasi muda untuk ikut dalam gerakan bersama melakukan verifikasi dan cek fakta informasi untuk membantu masyarakat mendapatkan informasi yang benar.

Prof. Kanayama menambahkan, dalam menjawab tantangan globalisasi dan industrialisasi mahasiswa Ilmu Komunikasi hendaknya memahami konsep komunikasi. “Komunikasi adalah sebuah proses yang senantiasa berlangsung, tidak berakhir, dinamis, kompleks, dan terus berubah. Mahasiswa Ilmu Komunikasi tidak hanya dituntut menguasai teknologi media, tapi juga memiliki pemikiran mendalam terhadap  kerangka dasar sistem komunikasi,” jelasnya.

Penyelenggaraan SMKIM 2023 pada hari kedua juga menghadirkan Dirdok Kodiklat Angkatan Darat Brigjen TNI Agustinus Purboyo. Dalam paparannya, Agustinus menjelaskan mengenai peran penting membangun narasi atau cerita dalam komunikasi strategis dalam era industri dan globalisasi.

Narasi dapat membangun dukungan publik terhadap rencana yang akan dilaksanakan, sehingga organisasi dapat dengan mudah memperoleh sumber daya dan dukungan yang diperlukan untuk melaksanakan rencana tersebut secara efektif. Sebaliknya, menurut Agustinus, apabila narasi yang disusun tidak konsisten atau tidak sesuai dengan kenyataan, maka dapat merusak reputasi suatu organisasi atau negara yang menggunakan narasi tersebut.

Kegiatan SMKIM merupakan tempat bertemunya para akademisi dan praktisi. Harapannya, melalui kegiatan ini Fikomers dapat memperoleh wawasan dan pengetahuan baru yang bermanfaat untuk bekal masa depan. (GY/AK)