Jakarta, 8 Mei 2025 — Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara (Fikom Untar) menerima kunjungan resmi dari perwakilan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dalam rangka membahas rencana kerja sama dan dukungan untuk pelaksanaan Arunika Communication Week 2025. Audiensi yang berlangsung di Gedung Utama Untar ini dihadiri oleh Galih Hutama Putra, S.Hum., Ketua Subkelompok Kemitraan, Bidang Pengembangan, Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Fikom Untar yang diwakili oleh Kaprodi Ilmu Komunikasi Dr. Sinta Paramita, MA, Sekretaris Prodi Dr. Wulan Purnama Sari, M.Si., serta dosen koordinator mata kuliah Implementasi Program Komunikasi, Septia Winduwati, M.Si., dan Farid Rusdi, M.Si., memaparkan konsep Arunika Fest sebagai bagian dari rangkaian acara Communication Week. Turut hadir pula Diah Ayu Candraningrum, S.T., M.B.A., M.Si., selaku Koordinator Bidang Kerja Sama Fikom Untar.
Diskusi berlangsung hangat dan konstruktif, dengan fokus pada bentuk dukungan dan sinergi program antara Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dan Fikom Untar, khususnya dalam penguatan nilai-nilai pelestarian budaya di kalangan generasi muda serta implementasi pemajuan kebudayaan.
“Dinas Kebudayaan sangat terbuka untuk menjalin kemitraan strategis dengan semua elemen masyarakat yang memiliki misi pemajuan kebudayaan. Peluang kerja sama dengan institusi pendidikan seperti Fikom Untar, terutama dalam kegiatan kebudayaan ini dapat membuka ruang sinergi antara pemerintah dan akademisi. Ke depannya peluang kerja sama tidak terbatas pada pelaksanaan acara kebudayaan, tapi juga di bidang riset, pengabidan kepada masyarakat, kegiatan magang mahasiswa dan seminar,” ujar Galih.
Arunika Fest 2025 dijadwalkan berlangsung pada 5 Juni 2025 di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, sebagai festival budaya yang menampilkan seni tari, kuliner khas daerah, permainan rakyat, serta dua kompetisi budaya untuk pelajar dan komunitas.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi bentuk kontribusi nyata antara dunia akademik dan pemerintah daerah dalam memperkuat identitas budaya bangsa melalui kegiatan edukatif, kreatif, dan inklusif (SW).