Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara sukses menyelenggarakan acara bertajuk SIGNature 2025 dengan tema besar “Express Through Signs“ pada Kamis, 5 Juni 2025 di Hotel Neo Puri, Jakarta Barat. Acara ini menjadi wadah edukatif dan inspiratif yang mengangkat semangat inklusivitas dan kreativitas dalam sebuah rangkaian kegiatan interaktif. Sebagai bagian dari mata kuliah Implementasi Program Komunikasi dalam rangkaian Communication Week 2025, acara ini menghadirkan dua sesi utama, yaitu gelar wicara dan lokakarya. SIGNature 2025 secara khusus dirancang untuk mendukung agenda Sustainable Development Goals (SDGs) ke-3 “Kehidupan Sehat dan Sejahtera”, ke-4 “Pendidikan Berkualitas”, dan ke-10 “Mengurangi Ketimpangan”, melalui pendekatan berbasis inklusi sosial dan pemberdayaan komunitas difabel.
Sesi gelar wicara menghadirkan Human Capital Business Partner Koneksi Indonesia Inklusif (KONEKIN) Nadhifatun Nurrur Rahma. KONEKIN adalah sebuah komunitas yang aktif menyuarakan kesetaraan dan inklusi di berbagai lini kehidupan. Dalam diskusi yang hangat dan penuh makna, peserta diajak untuk memahami lebih dalam tentang pentingnya komunikasi yang inklusif, terutama dalam menghadapi tantangan dan stereotip terhadap penyandang disabilitas.
Gelar wicara ini tidak hanya membahas teori, tetapi juga berbagi kisah nyata serta pengalaman langsung dalam menjembatani komunikasi antar individu dengan kemampuan berbeda. Peserta diajak untuk membuka wawasan dan memperluas empati terhadap kondisi sosial yang kerap kali terpinggirkan. Yang menarik, sesi ini juga dilengkapi dengan pengenalan bahasa isyarat sederhana yang dipandu oleh narasumber dari KONEKIN. Peserta diberi kesempatan untuk belajar gerakan dasar dalam bahasa isyarat sebagai bentuk apresiasi dan upaya konkret dalam menjalin komunikasi inklusif.
Acara dilanjutkan dengan sesi lokakarya kreatif bersama komunitas Bersibersi Lemari dari Yayasan Teman Hebat Berkarya. Dalam kegiatan ini, peserta diberi kesempatan untuk membuat bag charm unik dari kain bekas, yang sebelumnya telah dikurasi oleh yayasan. Lokakarya ini bukan sekadar aktivitas seni, namun juga merupakan bentuk nyata dari sustainability dan empowerment.

Peserta merangkai bagcharm kreatif dari kain bekas dalam sesi workshop bersama Bersibersi Lemari
Dengan memanfaatkan kain bekas sebagai bahan utama, peserta diajak untuk menyadari bahwa kreativitas tidak memiliki batasan, termasuk bagi teman-teman disabilitas yang selama ini telah terbukti mampu berkarya dan menghasilkan produk yang memiliki nilai guna maupun estetika tinggi. Tak hanya itu, Bersibersi Lemari juga membuka booth khusus di lokasi acara, menampilkan dan menjual berbagai hasil karya berbahan kain bekas yang dibuat oleh teman-teman disabilitas. Kehadiran booth ini menjadi bentuk nyata dukungan terhadap ekonomi kreatif yang inklusif dan ramah lingkungan.
Sebagai bagian penutup yang meriah, HalloHexa tampil sebagai guest star yang sukses menciptakan atmosfer hangat dan penuh energi. Penampilan HalloHexa menjadi lebih dari sekadar hiburan musik yang mereka bawakan. Penampilannya sukses menjadi jembatan emosional yang menyatukan seluruh peserta, tanpa memandang latar belakang, kemampuan, ataupun perbedaan lainnya. Hallohexa membawakan sejumlah lagu yang mengangkat semangat, optimisme, serta keberanian untuk mengekspresikan diri. Melalui alunan musik dan interaksi yang inklusif, kehadiran mereka memperkuat pesan utama acara bahwa seni dan ekspresi adalah bahasa universal yang dapat dinikmati dan dirasakan semua orang. Suasana ruangan terasa hidup, tidak hanya karena dentuman irama, tetapi juga karena pesan hangat dan berkesan yang begitu terasa dalam setiap momen pertunjukan.

Foto bersama para kolaborator dan peserta
Melalui acara SIGNature 2025, mahasiswa Fikom Untar ingin menunjukkan bahwa disabilitas bukan penghalang untuk berkarya. Justru dengan dukungan yang tepat dan lingkungan yang inklusif, setiap individu tanpa terkecuali mampu mengekspresikan diri dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Inisiatif seperti SIGNature 2025 membuktikan bahwa menciptakan ruang partisipasi yang setara adalah langkah nyata menuju masyarakat yang lebih terbuka dan peduli.
Acara ini juga menjadi media pembelajaran langsung bagi mahasiswa dalam menerapkan nilai-nilai komunikasi yang inklusif, serta mengembangkan empati terhadap kelompok yang sering kali kurang mendapat perhatian. SIGNature 2025 menjadi contoh konkret bagaimana nilai-nilai komunikasi, empati, keberlanjutan, dan kreativitas dapat berpadu dalam sebuah kegiatan yang membawa dampak positif bagi komunitas. Diharapkan, semangat yang diusung dalam acara ini dapat terus bergema dan menginspirasi banyak pihak untuk terus membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan.