Independensi media kembali menjadi sorotan. Melalui riset disertasinya, dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Untar, Budi Utami, mengungkap kecenderungan Kompas TV dalam membingkai pemberitaan dua kandidat presiden pada Pemilu 2019. Temuan ini mengantarnya meraih gelar Doktor Ilmu Komunikasi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan predikat sangat memuaskan, Selasa (12/8/2025), di kampus Unpad, Jatinangor, Jawa Barat.
Dalam disertasi berjudul Independensi Kompas TV dalam Representasi Calon Presiden pada Pemilu di Indonesia (Analisis Wacana Kritis Terhadap Pemberitaan Program Rumah Pemilu dalam Pemilihan Presiden 2019), Budi menemukan bahwa Kompas TV lebih sering menampilkan Joko Widodo secara positif melalui narasi nasionalisme, kesederhanaan, kedekatan dengan rakyat, dan keberhasilan program kerja. Sebaliknya, Prabowo Subianto kerap digambarkan melalui kritik terhadap pemerintah dan sikap oposisi yang keras, meski juga disebut sebagai figur nasionalis.
Budi, yang pernah berkarier sebagai jurnalis di stasiun televisi swasta nasional, mengurai bahwa keputusan editorial dipengaruhi oleh akses jurnalis ke narasumber, persepsi personal terhadap kandidat, tekanan rating dan share, serta kepentingan korporasi.
Hasil penelitiannya juga memberi rekomendasi diantaranya perlu mengembangkan model bisnis yang lebih inovatif dan berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan pada pendapatan iklan konvensional dan meminimalkan tekanan kepentingan politik.
Sidang promosi ini dipimpin Prof. Dr. Drs. Atwar Bajari, M.Si dengan tim promotor Prof. Deddy Mulyana, MA, Ph.D; Prof. Dr. Eni Maryani, M.Si; dan Prof. Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., SH., M.Si.
Temuan ini menegaskan pentingnya komitmen media terhadap prinsip independensi dalam setiap proses pemberitaan, terutama di momen politik yang sarat kepentingan. Penelitian Budi Utami diharapkan dapat menjadi rujukan bagi praktisi media, akademisi, dan masyarakat untuk mendorong ekosistem pers yang lebih berimbang, transparan, dan berpihak pada kepentingan publik (YS/LI)