Hari Sabtu, 8 Juni 2024, area Plaza Utara Tebet Eco Park, Jakarta Selatan ramai dipenuhi orang-orang yang sedang melukis totebag. Mereka adalah peserta dari acara Komunikreasi, sebuah acara yang diinisiasi oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara. Mengusung tema “Tuangkan Hati ke dalam Seni,” Komunikreasi mengajak masyarakat untuk lebih mengenal ruang terbuka serta bersama-sama mencoba Art Therapy secara langsung di area taman.
Acara dimulai dengan Mini Talkshow yang menghadirkan komunitas Sobat Air Jakarta yang diwakili John William Candra, serta Adi Chandra dari komunitas Rupa Swara Jiwa. Di sini para peserta diajak untuk mengenal manfaat ruang terbuka, baik untuk kesehatan raga dan juga jiwa. Peserta juga diajak untuk mengenal jenis-jenis ruang terbuka yang ada di Jakarta, mulai dari Ruang Terbuka Hijau, Ruang Terbuka Biru, dan Ruang Terbuka Non Hijau.
Komunikreasi, Hasil Karsa Mahasiswa dalam Agenda SDGs
Tahun ini, Komunikreasi yang merupakan bagian dari CommWeek 2024 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara mengangkat topik Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, salah satu bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB. Melalui Mini Talkshow ini, diharapkan peserta semakin mengenal ruang terbuka sebagai salah satu elemen pembangunan kota yang berkelanjutan.
Setelahnya, peserta diberikan informasi mengenai jenis Art Therapy yang akan dicoba bersama-sama. Sesi Art Therapy ini dipandu langsung oleh komunitas Rupa Swara Jiwa yang merupakan bagian dari Yayasan Bagi Hati Bagi Jiwa Indonesia. Melalui metode Mandala Drawing, peserta diberikan instruksi untuk membuat lingkaran dan menggambar apapun di dalam lingkaran yang mereka buat sesuai dengan intuisi dan kata hati mereka. Para peserta terlihat sangat antusias melukis di atas totebag-nya masing-masing.
Intrepretasi Perasaan Melalui Seni Lukisan
Di sela-sela sesi melukis, Adi dari komunitas Rupa Swara Jiwa berkeliling untuk melihat dan mencoba menginterpretasi lukisan para peserta. Salah seorang peserta, Ken, mengungkapkan apa yang dirinya lihat dari lukisannya. Ken menyampaikan “Lukisan yang saya gambar melambangkan kebahagiaan, namun juga kesedihan melalui bentuk air mata di tengah lingkaran.” Kemudian Adi memberikan pemahaman bahwa Art Therapy bukanlah kemampuan membaca pikiran, tetapi menginterpretasikan perasaan lewat seni lukisan.
Terakhir, dilakukan penyerahan plakat sebagai bentuk apresiasi kepada perwakilan Sobat Air Jakarta dan Rupa Swara Jiwa. Dengan diadakannya acara ini, diharapkan masyarakat semakin mengenal ragam aktivitas yang bisa dilakukan di ruang terbuka, khususnya taman. Tak hanya olahraga dan mencari udara segar, ruang terbuka di Jakarta dapat digunakan untuk kegiatan positif lainnya. Komunikreasi juga mengajak masyarakat untuk semakin sadar terhadap jenis-jenis terapi melalui seni, khususnya Art Therapy dengan metode Mandala Drawing. Jangan sampai kita tertipu oleh oknum-oknum yang menjual nama Art Therapy tanpa mengetahui esensi sebenarnya.
Acara ditutup dengan penampilan band yang menghibur para peserta, menyanyikan lagu dari musisi-musisi Tanah Air seperti Dere dan Nadin Amizah. Penampilan ini sekaligus mengantarkan peserta meninggalkan lokasi acara. Para peserta dipersilakan membawa totebag yang telah mereka lukis, mereka juga diberikan instruksi tambahan jika berminat melanjutkan lukisannya di rumah.
Kesuksesan Komunikreasi tentu tak lepas dari urun daya para kolaborator, Sobat Air Jakarta dan Rupa Swara Jiwa, juga bantuan dari seluruh pihak yang telah mendukung acara ini. Kami berharap Komunikreasi dapat memberikan kesan baik dan ilmu yang bermanfaat, serta menjadi pemantik untuk lebih banyak lagi kolaborasi mengaktivasi ruang ketiga. (RA/LI)